Bunga Hantu yang Hiii...


Si hantu putih yang tumbuh menunduk


Si Hantu Putih

Ada juga yang berwarna pink
Ada hantu di hutan?! Tenang, tenang. Yang ini bukan hantu. Tapi, bunga hantu atau bunga mayat. Hii... Kok, sebutannya seram, sih? sebenarnya, nama latinnya Monotropa uniflora. Disebut bunga hantu atau bunga mayat  karena warnanya putih, mulai dari kelopak, daun, hingga batangnya. Di bagian-bagian tertentu terdapat bercak-bercak hitam. Ada juga bunga hantu yang berwarna pink pucat dan merah. Tapi, jarang sekali.

Tidak Berklorofil

Kamu pasti tahu fotosintesis. Yap, proses pembentukan zat makanan dengan bantuan sinar Matahari.Dalam fotosintesis, klorofil atau zat hijau daun  sangat penting untuk menyerap sinar Matahari.
Nah, bunga hantu, kan, warnanya serba putih. Itu artinya bunga hantu didak punya klorofil. Karena tidak berklorofil, maka bunga hantu tidak bisa berfotosintesis. itulah sebabnya bunga hantu dapat hidup di bagian hutan yang kurang sinar Matahari.

Menjadi Parasit

Kalau tidak bisa berfotosintesis, bagaimana bunga hantu mendapatkan zat makanan? Rupanya, bunga hantu mendapat makanan dari fungi atau jamur. Biasanya, dari keluarga jamur Russulaceae. Itu berarti bunga hantu menjadi parasit bagi fungi.

Curang!

Bunga hantu memperoleh makanan dari fungi. caranya, begini. Si fungi bersimbiosis mutualisme atau saling menguntungkan dengan tumbuhan inangnya. Si fungi membantu tumbuhan inangnya menyerap air dan mineral dari tanah. Lalu, tumbuhan inangnya memberikan makanan untuk fungi. kemudian, si funngi mengirimkan makanan itu untuk bunga hantu. Bunga hantu kenyang, deh. Tapi si fungi tidak mendapat balasan apapun dari bunga. Wah, bunga hantu curang, nih!

Fakta bunga hantu :

1. Banyak ditemuka di Amerika Utara.
2. Satu keluarga dengan blueberry.
3. Tingginya antara 10-30 cm.
4. Bunganya tumbuh menunduk.

0 komentar:

Posting Komentar